Sontak kau menjauh begitu mendengar kabar angin itu. Apa salahku? Bukankah posisi kita sama saat itu? Menjadi bual-bualan mereka. Kenapa aku yang dijauhi? Kenapa kau malah mencoba mendekat pada mereka?
Iya, kau lihat aku baik saja. Tak bisakah kau lihat senyum itu berbeda? Tidak biasa seperti saat bersama. Tidak biasa saat kau masih mau memanggil namaku.
Iya, kau lihat aku bahagia bersama yang lain. Tak bisakah kau rasa? Itu hanya menarik perhatian mu saja.
Iya, kau pikir aku sudah tak perduli. Coba perhatikan, diam-diam aku melirikmu dalam.
Tidakkah kau rasa asing? Mengapa menjalani hari yang bukan seperti kau? Mengapa selalu membuka jarak? Mengapa tak mencoba untuk bersama (lagi) ?
Coba kau tahu, lukanya hati melihat kau tertawa bersama yang lain, berdiam didepanku.
Mencoba tak mengenalku, atau mungkin tak ingin melihatku lagi?
Aku rindu usapan tulus dikepalaku. Aku rindu ledekan tak berarti. Aku rindu tertawa bersama. Aku rindu dipercaya. Aku rindu digurui. Aku rindu dimintai tolong. Aku rindu nyanyian itu. Aku rindu dipanggil. Aku rindu semua kegilaan. Aku merindu mu.