Wednesday, August 22, 2012

Aku Sayang Ayah



Hujan pagi ini cukup mengingatkan-ku dengan kepergian ayah setahun lalu.
Aku rindu. Hasrat ingin menunjukkan betapa aku sayang padanya.
Ibu dan Kakak-ku sudah lama meninggalkan ku sebelum Ayah menyusul mereka ke rumah Tuhan. Mereka meninggal kecelakaan mobil . Waktu itu kak Roy yang masih rancu mengemudikan mobil dipaksa Ayah untuk menjemput Ibu dari rumah teman arisannya.
Bukannya kak Roy tidak menolak  tapi, Ayah dengan alasan sibuk pekerjaannya membuat kak Roy harus memberanikan diri untuk mengemudikan mobil pertama kalinya di jalanan yang berhiaskan gedung tinggi, orang ramai, lampu dan rambu lalu lintas. Sederhana penyebab kematian mereka. Tapi itulah kenapa aku tak pernah lagi mencium tangan ayah saat pergi ke sekolah, membalas senyumnya , sampai-sampai bicara 5 menit saja padanya tak pernah aku lakukan. Bukan aku tak sayang tapi di benak-ku dia penyebab dua orang yang aku sayang pergi untuk selamanya. Seandainya dia tak memaksakan kak Roy mungkin takkan seperti ini.
“Tuhan lebih baik aku hidup tanpa Ayah”,kesalku
Perkataan bodoh tapi itu bisik-ku pada-Nya. Dan aku tak tahu, Tuhan membenciku atau Tuhan menyayangi ku. Dia mendengar perkataan terbodohku. Dia mengambil Ayah. Tuhan mengajak Ayah ke rumah-Nya dan meninggalkanku sendiri. Ya sendiri!
Sekarang Ayah pasti berkumpul bersama Ibu dan kak Roy.  Ah... mungkin Tuhan memang membenciku. Kenapa aku tak disertakan bersama Ayah, padahal ingin sekali rasanya. Atau mungkin aku tak pantas?? Tak apa, salahku memang.
Umurku yang mendewasa ikut mendamaikan  benakku sekarang. Ayah tak bersalah. 3 tahun Ayah menghabiskan sisa hidupnya bersamaku hanya dengan segala egois-ku, marah-ku, benci-ku tak membuat dia lupa akan tanggung jawabnya padaku bahkan dia selalu ingat bilang sayang dan tersenyum indah. Sampai akhir dia menutup mata kata sayang itu terucap dari bibir berlumur darah yang membentuk senyuman kecil nan tulus. Itu senyuman indah terakhir yang di beri-nya pada-ku,
Kalau saja aku anak yang baik hati mungkin Tuhan akan meminjamkan Ayah sebentar untuk berbicara tidak sampai 5 menit padaku.
Karena aku hanya ingin Ayah tahu kalau Aku sayang Ayah!!

3 comments:

  1. riska, ini cerita nyata?
    maaf rika aku tidak mengetahui jika ini benar" kenyataan dihidup mu :(

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

thankyou for leaving urs :)

http://www.blogpingtool.com