Sunday, November 10, 2013

When God made you


Its always been a mystery to me,
How two hearts can come together,
And love can last forever.
But now that I have found you I believe,
That a miracle has come when God sends the perfect one.
So gone are all my questions about why,
And i've never been so sure of anything in mylife

I wonder what God was thinking,when he created you.
I wonder if He knew everything I would need,
Because he made all my dreams come true.
When God made you, He must have been thinking about me.



I promise that wherever you may go, wherever life may lead you,
With all my heart I'll be there too.
And from this moment on I want you to know,
I'll let nothing come between us, and I will love the ones you love.
So gone are all my questions about why 


And i've never been so sure of anything in my life


He made the sun He made the moon,
To harmonize a perfect tune,
One can't do without the other they just have to be together.
And that is how I know its true,
Your for me and i'm for you and my world
Just cant be right without you in my life



He must have heard every prayer I've been praying
He must've knew everything I would need


When God made you, He must've been thinking about me.



#recommended by: Elfrida Margaretha

Wednesday, November 6, 2013

Selamat Ulang Tahun, Ma


Selamat ulang tahun, ma. Selamat panjang umur. Selamat bahagia. Selamat sejahtera. Selamat, ma.
Terimakasih udah jadi mama yang terbaik yang pernah ada.
Terimakasih udah jadi sahabat terbaik yang pernah ada.
Terimakasih udah jadi guru terbaik yang pernah ada.
Terimakasih udah jadi teladan untuk kami, anakmu.
Terimakasih telah menjadikan kami isi doamu. 
Maaf kalau kami sering jadi alasan beban pikiran mama.
Maaf karena kami mama merasakan sakit jahat itu.
Maaf kalau kami selalu bikin mama jengkel.
Maaf sekiranya kurang mama rasakan perhatian dan kasih sayang tulus dari kami, anakmu.
Maaf sekiranya kurang mama rasakan bahagia yang dari kami.
Bapa, syukur bagi-Mu atas anugerah 51 tahun yang Bapa beri untuk mama.
Berikan sukacita penuh di hari bahagianya ini, Bapa.
Mungkin begitu banyak harapan dan permintaan nya di dalam doa setiap harinya, sekiranya Bapa jawab di hari ini.
Bapa..
Selalu jadikan mama, ibu terbaik yang pernah ada.
Selalu jadikan mama, ibu terhebat yang pernah ada.
Selalu jadikan mama, ibu yang memiliki hati paling kuat.
Selalu jadikan mama, ibu yang memiliki hati yang tulus.
Selalu jadikan mama, ibu yang menjadi teladan bagi kami, anaknya.
Berkati mama sampai di tahun tahun berikutnya, Bapa.
Sampaikan rasa terimakasih dan maaf kami padanya.
Kabulkan doa-doa permintaan kami atasnya,Bapa hingga kiranya hari ini mama benar benar merasakan sukacita atas Bapa.
Sekali lagi, SELAMAT ULANG TAHUN ke-51 MAMA. BEST WISHES FOR YOU :*



                                                                                                                         with love,

                                                                                                                  rika, heri, irul & gina


Saturday, November 2, 2013

Peran IQ, EQ, dan SQ dalam dunia Pendidikan


       Derasnya laju informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi memicu dan memacu setiap orang untuk menjadi lebih cerdas. Baik oleh diri sendiri maupun orang tua - orang tua yang berlomba "mencerdaskan" anak - anaknya supaya mampu bersaing.
Howard Gardner (1999) memaparkan pengertian kecerdasan (intelligen) mencakup tiga faktor :
a. Kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan.
b. Kemampuan untuk menghasilkan persoalan - persoalan baru untuk diselesaikan.
c. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang akan memunculkan penghargaan dalam budaya
    seorang individu.
       Pemahaman teoritik di atas bertujuan sebagai informasi , khususnya bagi masyarakat yang belum familiar tentang kecerdasan selain yang selama ini dipahami secara umum. Berikut paparan mengenai penerapan ketiga faktor pemahaman kecerdasan dalam dunia pendidikan.

1.  IQ (Intellegence Quotient)
   IQ merupakan kapasitas umum seseorang untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan penalaran atau berfikir. Ciri khas IQ: logis, rasional, linier dan sistematis. Dalam dunia pendidikan, IQ berperan penting dalam kemampuan seorang pelajar/mahasiswa untuk berfikir secara logis dan terarah serta mampu mengolah dan menguasai lingkungan dan persoalan dengan efektif. 
Dengan memiliki IQ yang baik dan terstandar maka setiap individu akan memiliki kemantapan pemahaman tentang potensi diri dan pengembangannya untuk kegiatan - kegiatan yang produktif dan kreatif dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh ketika dosen memberi suatu pemicu persoalan, dengan penerapan IQ masing - masing mahasiswa dapat menganalisis atau mengolah pemicu tersebut dengan cara berfikir yang berbeda sehingga dihasilkan berbagai penyelesaian masalah untuk pemicu tersebut dari hasil pemikiran masing masing mahasiswa.

2.  EQ (Emotional Qoutient)
   Menurut Daniel Goleman, EQ atau kecerdasan emosi merupakan kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri, mengelola emosi dengan baik, dan berhubungan dengan orang lain. Dalam metode pembelajaran kontekstual, pendidik diharapkan menerapkan EQ dalam proses pembelajaran nya dimana dengan EQ yang baik, akan membuat siswa/mahasiswa menjadi mandiri, percaya diri dan berkomunikasi secara efektif di lingkungannya. Sebagai contoh seorang guru/dosen yang menyajikan materi pelajaran secara menyenangkan dan tidak membosankan, misalnya melalui video aplikasi dari materi yang sedang dipelajari pada kehidupan.

3. SQ (Spiritual Quotient)
    SQ atau kecerdasan spiritual merupakan sumber yang mengilhami, menyemangati, dan mengikat diri seseorang kepada nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu (Agus Nggermanto, 2002). Dalam dunia pendidikan SQ berperan dalam membentuk perilaku masing-masing komponen (guru/dosen, siswa/mahasiswa) berdasarkan suatu prinsip, seperti prinsip kebenaran, prinsip keadilan dan prinsip kebaikan. Menurut Agus Nggermanto ciri - ciri orang yang ber-SQ tinggi adalah:
a. Memiliki prinsip dan visi yang kuat.
b. Mampu melihat kesatuan dalam keanekaragaman.
c. Mampu memaknai setiap sisi kehidupan.
d. Mampu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaan.
Sebagai contoh, setiap siswa/mahasiswa seharusnya mempunya visi dimana belajar tidak sekedar mencari angka raport ataupun sekedar mendapatkan ijazah. Begitu juga dengan para pendidik seharusnya memiliki cara pandang yang tepat dimana mereka mengajar untuk menghasilkan lulusan atau para sarjana yang berguna bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bukan sekedar untuk mendapatkan honor/gaji.

Jadi, peranan IQ, EQ, dan SQ dalam dunia pendidikan sangat berpengaruh bagi setiap komponennya. Kita mengembangkan IQ menyangkut pengetahuan dan keterampilan, namun kita juga harus dapat menampilkan EQ yang sebaik-baiknya, karena penggunaan EQ menjadi hal yang sangat penting. Untuk meningkatkan kemampuan IQ dan EQ agar dapat memanfaatkan prinsip yang benar maka kita juga harus menerapkan SQ agar kita dilatih menggunakan ketulusan hati kita. Perpaduan IQ, EQ, dan SQ berperan secara signifikan dalam dunia pendidikan sehingga masing-masing komponen baik siswa/mahasiswa serta guru/dosen dapat melaksanakan tugasnya masing-masing dengan baik dan tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai.


Sumber Pustaka:
Gardner, Howard. 1999. Intelligence Reframed: Multiple Intellegences for 21st Century. New York:
        Basic Book.
Goleman, Daniel. 1996. Emotional Intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Nggermanto, Agus. 2002.  Quantum Quotient: Kecerdasan Quantum Cara Praktis Melejitkan IQ,
       EQ, dan SQ yang Harmonis. Bandung: Yayasan Nuansa Cendekia.
Hanum, Farida. 2011. Etika Profesi. Medan.
Sudaryanto. 2007. Sinergi IQ - EQ dalam Proses Belajar Mengajar. http://writingsdy.wordpress.com/sinergi-iq-eq-dalam-proses-belajar-mengajar/. Diakses pada tanggal 03 November 2013.
http://www.blogpingtool.com